Dalam era digital ini Televisi
sangatlah memberikan suatu dampak yang sangat berguna bagi masyarakat. Kita
bisa melihat wajah orang-orang di luar sana dengan hanya menyalakan televise di
rumah kita. Seolah kita bisa melipat dimensi ruang di era serba digital
ini. Kit
a bisa meliahat jogja, jakarata,
bali, bahkan seluruh dunia ini, kita bisa belajar pula hanya dengan melihat
televise. Kita juga bisa melihat wajah presiden kita dan mengkritiknya yang
mana tidak bisa kita lakukan jika kita masih berada dalam masa kerajaan di masa
dahulu. Dan masih banyak lagi hal yang kita bisa kita ambil dari televise ini.
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa
televise memberikan pula dampak yang negative bagi masyarakat saat ini, mari
kita analisa:
1. 1. Kepentingan
sepihak (settingan politik)
Televisi sebagai
media massa digital kini seolah menjadi media kampanye yang dirasa efektif bagi
yang memiliki media. Banyak tokoh-tokoh politik yang dirasa menjadikan media televisi
ini sebagai tempat pencitraan diri.
2. 2. Pendidikan
kurang
Tayangan yang
ada pada televisi, khusunya di Indonesia dirasa kurang ada tayangan yang
mendidik, bangak tayangan yang lebih mengandung hiburan remaja, politik dan
hiburan-hiburan yang kurang bermanfaat lainnya. Pendidikan akan anak-anak
dirasa masih sangat kurang. Dan pengenalan akan budaya asli Indonesia sendiri
dirasa sudah sangat jarang ditayangkan.
3. 3. Pengenalan
budaya asing
Mari kita
melihat budaya asli Indonesia, pakaian Indonesia yang serba tertutup, dengan
kesopanannya, dengan lemah lembutnya wanita Indonesia. Dan mari kita melihat
tayamngan film Indonesia yang biasa kita tonto. Hot pen, tenk top yang mana itu bukanlah kultur yang ada di
Indonesia sendiri. Jika kita melihat pada tayangan yang ada di I ndonesia kini,
banyak wanita Indonesia mengenakan pakaian sedemikian tanpa ada rasa malu, dan
jika kita analisa lebih dalam berdampak pula pada anak-anak yang menontonnya.
4. 4. Perubahan
gaya hidup
Saya (penulis)
adalah orang yang sangat suka menonton FTV, dengan produk-produk FTV Indonesia
yang saya rasa berkualitas. Namun jika kita melihat lebih detail, FTV Indonesia
lebih sering mengguanakan Bali dan Joga sebagai latar tempat, mungkin ini
adalah baik. Tapi jika kita melihat, sebenarnya hal yang ditampilkan dalam FTV
tersebut tidaklah sesuai dengan budaya asli orang JOgjga dan Bali, hal yang
ditampilkan dalam FTV cenderung memperlihatkan sikap Hedonisme. Dan ini bisa
saja sangat berpengaruh terhadap masyarakat yang menontonnya.
5. 5. Pergeseran
nilai
Jika melihat
dari segi tayangan, pergeseran nilai mulai terjadi di televise jika kita
bandingkan dengan tayangan televise jaman dulu. Coba kita melihat salah satu
stasiun televisi swasta, yang mana selalu mebicarakan akan kejelekan Indonesia,
selalu berdiskusi yang saya rasa tidak pernah menemukan ujungnya. Padahal masih
banyak kebaikan yang ada di I ndonesia ini dari pada selalu membicarakan
kejelekannya.
Jika melihat
kondisi yang ada sekarang ini solusi yang bisa diberikan adalah dengan kembali
memperkuat “Kearifan LOkal” asli
Indonesia sendiri, sebagai benteng akan nilai-nilai negative yang ditimbulkan
oleh perkembangan teknologi khususnya televise itu sendiri, yang mana kita bisa
lakukan dengan metode sebagai berikut:
1. 1. Lembaga
Pendidikan
Pencegahan yang
bisa memfilter teknologi khusunya televisi adalah dengan penanaman nilai-nilai,
yang man bisa dilakukan oleh lembega pendidikan baik pendidikan formal maupun
non formal. Pada lembaga pendidikan ini seharusnya ditanamkan akan kearifan
local asli Indonesia yang harus dijaga dengan baik, karena itu adalah asset
Bansa Indonesia sendiri.
2. Pengembangan
Desa
2. Dari segi
daerah, masyarakat desa lah yang masih menjaga kultur kearifan local asli
Indonesia. Maka dari itu perlu ada suatu benteng pencegahan agar masyarakat
desa masih menjaga eksistensi terhadap nilai-nilai dalam hidup bermasyarakat.
Perkembangan
Teknologi khusunya televisi memberikan banyak hal positif dalam kehidupan kita,
namun tidak bisa dipungkiri masih banyak hal yang perlu kita jaga akan sisi
negativnya. Mari kembali ke nilai-nilai akan Budaya Asli Indonesia, akan kearifan
local kita, dan nilai-nilai Pancasia khusunya
mari Jaga Budaya
Indonesia, Reog Ponorogo, tari Saman, Batik dan kekayaan asli Indonesia
lainnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar