Jumat, 30 Agustus 2013

Pernahkah kamu membaca sebuah legenda tentang Syek Abdul Kadir Jailani tentang 'Kejujurannya'?

Jumat lalu, seusai aku sholat Juamat, aku menemukan sebuah lembaran yang menceritakan perjalanan Syeh aAbdul Qadir Jailani yang selalu menjunjung tinggi akan kejujurannya,,
DAHSYATNYA NILAI KEJUJURAN
Syaik Abdul Kadir Jailani adalah seorang ulama yamh terkenal dengan akhlaknya yang sangat mulia. sejak kecil dia sudah menjunjung tinggi akan makna sebuah kejujuran.. yang menakjubkan adalah kepatuhannya terhadap orangtuanya,,
suatu hari syek abdul kadir jailani meminta ijin kepada ibunya untuk pergi ke baghdad, guna menuntut ilmu, kemudian ibunya membekali beliau empat puluh dinar dan menjahitnya di bawah ketiak bajunya, dan berwasiat agar sang anak selalu jujur di setiap saat dan tempat
di tengan perjalanan dia di hadang oleh kawanan perampok menungggana kuda. rombongan perampok itu merampas semua barang-barang r khalifah. hingga suatu saat datang seoarang perampok kepada syek abdul dan bertanya "hai, berapa uangmu orang miskin?? karena ingat akan wasiat ibunya maka syek menjawab dengan jujur "Empat puluh dinar". sang perampok bertanya lagi, : "dimana kau sembunyikan uang itu?'' dan syek menjawab lagi "di baju, dibawah ketiakku, mendapat jawaban demikian sang perampok pergi meinggalkan syek abdul kadir jailani,ia berfikir bahwa anak itu telah mengejeknya, ia lebih memilih untuk perghi
tidak lama berselang datang lagi perampok, dan bertana dengan keadaan yang sama, dan syek Abdul Kadir menjawab dengan jawaban yang sama pula. dan perampok pergi meninggalkannya pula.
akhirnya kedua perampok yang telah mengintrgasi itu bertemu dengan pemimpinnya dan menceritakan tentang abdul kadir jailani.
ketika sang pemimpin perampok menanyak tenytang hal serupa, jawaban yang diberikan pun tidak berubanh., namun sang pemimpin perampok ini meminta agar syek membuka jahita yang ada di bawah ketiaknya. dan Syek abdul kadir dengan sukarela membukanya.
melihat apa yang dilihatnya, perampok itu terbelalak dan heran, mengapa korban yang dibidikya berperilaku sangat jujur.
"mengapa kamu mengaku?" tanya sang perampok. Abdul Kadir nmenjawab " Akuberjanji kepada ibuku untuk bersikap jujur, dan tidak ingin menghianati janji"
mendengar jawaban anak itu, hati sang perampok bergejolak, tubuhnya merinding dan btiran air mata menetes di kedua matanya, ia menangis haru mendengar jawaban dari Syek Abdul kadir Jailani. ia kemudian berkata "kamu tidak mau menghianati ibumu?? sedangkan selama ini aku menghianati janji terhadap Tuhanku"
Selanjutnya, sang perampok itu bertaubat dan mengikrakkan diri di hadapan Syeh Abdul Kadi Jailani.. mendapati pemimpinnya bertaubat, para anggota perampok pun semua ikut bertaubat. dan akhirnya mereka semua mengemalikan semua berang hasil rampokannya kepada para khalifah

begitulah cerita yang telah aku baca, dari cerita diatas banyak hikmah yang akan kita petik , sebuah pelajaran berharga bagaimana pentinya sebuah kejujuran